SUMENEP - Pelaksanaan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) bagi siswa baru khususnya di lembaga pendidikan tingkat menengah dan atas, yang dilaksanakan sejak hari pertama masuk hingga tiga hari ke depan, perhatian serius khususnya oleh para guru dan kepala sekolah, guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
Hal tersebut disampaikan oleh anggota IV DPRD Kabupaten Sumenep, H. Abu Hasan, sambutan orang tua siswa dan masyarakat terhadap fenomena yang sempat di beberapa sekolah di wilayah lain dan tahun sebelumnya.
Menurutnya, guru harus peka dengan kejadian sebelumnya di beberapa daerah melaksanakan kegiatan yang dulu dikenal dengan Masa Orientasi Siswa (MOS) sudah banyak korban siswa hingga trauma, karena diperlakukan kurang baik oleh kakaknya. Misalnya, mungkin memiliki dendam karena sebelumnya juga merasakan perlakuan tidak baik saat pertama kali masuk sekolah.
"Nah, saat ini sudah tidak ada lagi, hanya saja saya berharap pengawasan terhadap pelaksanaan MPLS tetap harus dilakukan di masing-masing lembaga sekolah, agar ajang perpeloncoan benar-benar sudah tidak terjadi lagi, " ujar Abu Hasan, Selasa (19/07/ 2022).
Diakui politik PKB asal kepulauan Cukir Kangean ini, meskipun MPLS saat ini sudah tidak lagi dikendalikan oleh siswa atau kakak kelasnya. Namun, tetap bekerja dan ditangani oleh guru, sifatnya juga lebih ke edukasi, pengenalan terhadap program serta kondisi sekolah, agar siswa baru bisa lebih mengenal dan memiliki serta rasa nyaman yang sudah menjadi pilihannya tersebut.
”Diharapkan MPLS kali ini tidak menodai nilai-nilai kemanusiaan bahkan sosial, semisal, menyuruh siswa berpakaian yang tidak lazim hingga kekerasan dan sebagainya, " tambahnya.
Sementara Kepala Kantor Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Wilayah Kabupaten Sumenep, Samsul Arifin, kepada wartawan menjelaskan, kegiatan MPLS yang dilaksanakan di SMA selama tiga hari mulai 18 hingga 20 Juli 2022, diharapkan dapat dilaksanakan dengan baik sebagaimana mestinya.
"Bahkan, kami bersama pengawas pembina di masing-masing sekolah melaksanakan pemantauan kegiatan MPLS sejak Senin (18/07/2022) kemarin, " tutupnya.
Diakui mantan Kepala SMAN 1 Sumenep ini, jika dalam pemantauan yang dilakukan juga memberikan beberapa pengarahan kepada panitia dan siswa terkait tujuan MPLS, antara lain pengenalan Adiwiyata sekolah, cara belajar yang baik, pengenalan ekstra kurikuler serta penerapan wajib 5M selama masa Pandemi Covid-19.
"Syukurlah, dari hasil pemantauan jumlah sekolah berjalan dengan baik dan MPLS dilaksanakan sesuai petunjuk teknis (juknis) dari Disdik Provinsi Jawa Timur. Selama kegiatan di sekolah tidak hanya menghindari perpeloncoan saja tetapi juga tidak ada bullying, dan hukuman bersifat fisik kepada siswa baru, ” tegasnya. (*)