SUMENEP - Dalam rangka kerja sama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep bersama Lembaga Kerja Sama Internasional Pemerintah Amerika Serikat United States Agency For International Development (USAID) - Tata Kelola Pemerintahan yang Efektif, Efisien dan Kuat (ERAT), mulai konsultasikan teknis dengan beberapa instansi di Kabupaten Sumenep.
Salah satunya dilakukan perwakilan USAID-ERAT ke Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Sumenep, yang ditemui Kepala Diskominfo Kabupaten Sumenep, Ferdiansyah Tetrajaya, bersama jajaran Kepala Bidang dan Tenaga Teknis terkait, di Ruang Rapat Kantor Diskominfo setempat, Selasa (12/07/2022)
Perwakilan USAID - ERAT, Redhi Setiadi, Penasihat Nasional Yang Disertai Dina Limanto Koordinator Provinsi dan Devi Ratna Handini, Fasilitator Kabupaten Sumenep, sesuai rencana kerja sama seperti yang dilaksanakan bersama sejumlah kabupaten/kota di Indonesia, khususnya di Jawa Timur mulai dilakukan sejak Juni 2022 hingga Januari 2026 mendatang.
“Kegiatan ini bertujuan untuk mengkonsultasikan teknis kerja sama USAID-ERAT dan Pemkab Sumenep terkait topik Satu Data. Yakni dengan melakukan pendampingan/asistensi USAID - ERAT mulai Juni 2022 hingga Januari 2026 mendatang, ” jelasnya.
Redhi berharap, kerja sama tersebut dapat dilakukan dengan dukungan instansi terkait, sehingga hasilnya sesuai harapan guna mewujudkan Satu Data.
Diakui, jika dari hasil konsultasi yang dilakukan ke Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait di Kabupaten Sumenep, pelaksanaan Satu Data sudah banyak apabila dapat dilaksanakan dengan baik, seperti program Data Integrasi Desa Berdaya (Digdaya) dan sebagainya.
“Tentunya ada mekanisme yang bisa dilakukan secara mandiri, sehingga dapat diterapkan untuk membantu pelaksanaan tata kelola pelayanan publik, ” tambahnya.
Sementara Kepala Diskominfo Kabupaten Sumenep, Ferdiansyah Tetrajaya, menyambut positif kerja sama USAID-ERAT dengan Pemkab setempat, apalagi Sumenep sudah memulai dan sepertinya sudah ada rumah atau rumahnya, tinggal mengisinya seperti dalam pelaksanaan Satu Data tersebut.
“Saat ini sebagai agen data masih mencari pola bagaimana mewujudkan satu data, tentunya diperlukan dengan peningkatan kapasitas operator dan sebagainya, ” katanya.
Karenanya, kehadiran perwakilan USAID-ERAT dapat membantu di bidang peningkatan kapasitas sumber daya yang ada. Sebab, dalam menginput data tentunya memerlukan proses, seperti halnya dalam program Digdaya berbasis desa, bagaimana memasukkan semua realitas yang ada di desa hingga terbentuk profil desa tersebut. (*)